Maumere, 26 September 2025– Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Adrianus Firminus Parera, menyebut pelantikan kepengurusan baru ASKAB PSSI Sikka periode 2025–2029 sebagai momentum penting bagi dunia sepak bola di Kabupaten Sikka.
“Hari ini adalah cerita yang baru bagi PSSI Sikka. Ini adalah sebuah pilihan, karena tidak semua orang mau melakukan kerja sosial seperti ini. Masyarakat punya harapan terhadap kepengurusan ini, dibawah kepemimpinan yang baru ada harapan baru. Sikap pemerintah adalah memberikan dukungan positif untuk kemajuan sepak bola di Sikka,” tegas Sekda dalam sambutannya di Hotel Wailiti Maumere, Jumat (26/9/2025).
Sementara itu, Ketua ASPROF PSSI NTT Chris Mboeik menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen agar sepak bola NTT terus berkembang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Unsur pengurus yang gemuk itu wajar, karena sepak bola memang butuh kolaborasi. Flores, khususnya Sikka, sudah punya sejarah panjang dan lebih maju dibanding daerah lain di NTT. Saya juga menghimbau agar Pemda Sikka memprioritaskan sepak bola,” ungkapnya.
Chris juga menyoroti kondisi infrastruktur. “Di NTT kita belum punya stadion berstandar nasional. Stadion Samador di Maumere perlu dibenahi. Apalagi Sikka berencana jadi tuan rumah ETMC tahun 2027–2028. Mulai sekarang stadion harus dipersiapkan.”
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya akan mendorong terbentuknya kepengurusan sepak bola wanita di Sikka. “Tahun depan kita gelar Piala Pertiwi di Maumere. Harapan saya, sepak bola wanita juga lahir di sini.”
Adapun kepengurusan ASKAB PSSI Sikka resmi dilantik oleh Chris Mboeik, dengan menempatkan dua anggota DPRD Kabupaten Sikka, Yosep Nong Soni sebagai Ketua dan Benediktus Lukas Raja sebagai Wakil Ketua.
Dalam sambutannya, Yosep Nong Soni menegaskan semangat perubahan dalam tubuh ASKAB.
“Perubahan dapat dicapai dari kaki yang tidak diam. Kepengurusan ini memang gemuk karena sepak bola butuh energi besar dan semua profesi harus terlibat,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari dua koperasi besar, Pintu Air dan Obor Mas, yang masing-masing menyumbang Rp25 juta untuk mendukung kegiatan olahraga di Sikka.
“Saya berharap malam ini menjadi sprint khusus bagi para pelatih. Tahun depan kita akan kirim dua orang untuk ambil lisensi. Jika kita percaya diri, pada 2027 atau 2028 Sikka siap menjadi tuan rumah ETMC. Dan yang paling penting, kita harus kembalikan anak-anak muda lokal agar mau bermain untuk Sikka,” tegas Yosep.
Pelantikan ini menandai babak baru bagi sepak bola Sikka. Harapan besar kini dipikul pengurus baru, mulai dari pembenahan infrastruktur, pengembangan pemain muda, hingga pembentukan sepak bola wanita yang diharapkan menjadi tonggak sejarah baru di bumi Sikka.
Penulis : Wiliam
Editor : Wiliam
Sumber Berita : Liputan










